Kamis, 03 Januari 2013

China Sukses Daratkan Jet Tempur di Kapal Induk



China Sukses Daratkan Jet Tempur di Kapal IndukAFPFoto yang diambil pada 24 September 2012 ini menunjukkan kapal induk pertama China, Liaoning. Kapal ini merupakan bekas kapal induk Uni Soviet yang dulu bernama Varyag. Kapal ini sedang berlabuh setelah diserahterimakan kepada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat di Dalian, Provinsi Liaoning.

BEIJING, 
China  melakukan pendaratan perdana jet tempur di kapal induk barunya. Jet tempur buatan China, J-15, melakukan pendaratan yang sukses di Liaoning, kapal induk bekas Soviet, dalam sejumlah latihan terakhir, kata kementerian pertahanan negara itu dalam sebuah laporannya Minggu (25/11) tentang uji coba penerbangan itu.

Liaoning mulai beroperasi September lalu. Itu merupakan sebuah batu loncatan simbolik bagi pertumbuhan militer China yang terjadi saat Beijing semakin terlibat dalam serangkaian sengketa teritorial dengan tetangganya. China membeli kapal induk yang telah dipereteli itu dari Ukraina hampir 10 tahun lalu dan memperbaikinya di pelabuhan Dalian di China timur laut.

Konstruksi kapal itu, sebelumnya dikenal sebagai Varyag, dilakukan bekas Uni Soviet lebih dari 20 tahun lalu, tetapi pekerjaannya dihentikan mendadak dengan runtuhnya Soviet.

Selama uji coba terakhir, teknolgi kabel pendaratan berteknik tinggi digunakan, kata kementerian itu tanpa menjelaskan rincian. Lepas landas jet tempur J-15 juga sukses, tambah kementerian itu.

Sejak kapal induk itu beroperasi, para kru telah menyelesaikan lebih dari 100 program pelatihan dan uji coba, kata kementerian tersebut.

Liaoning, dinamai sesuai nama provinsi yang terletak di China timur laut yang mencakup wilayah Dalian, diperkirakan tidak akan beroperasi secara penuh selama setidaknya tiga tahun ke depan.

China juga sedang merancang sebuah kapal induk yang sepenuhnya buatan dalam negeri suatu hari nanti.

Sepanjang tahun lalu, China telah menjadi semakin tegas terkait klaim lama atas wilayah maritim saat kekuatan ekonomi dan militernya terus bertumbuh, yang menyebabkan kecemasan yang meningkat di kalangan negara tetangganya. Ketegangan di Laut China Timur telah meningkat secara dramatis dalam beberapa bulan terakhir soal pulau yang dikenal sebagai Diaoyu di Beijing dan Senkaku di Tokyo. China juga berada dalam situasi yang sama dengan Vietnam dan Filipina di Laut China Selata
n

Rusia Serahkan Kapal Induk Pesanan India


Rusia Serahkan Kapal Induk Pesanan IndiaReutersInilah salah satu kapal induk AL India, INS Viraat. Akhir tahun depan, India akan memiliki satu lagi kapal induk yang dipesan dari Rusia.
NEW DELHI Pemerintah India, Senin (26/11/2012), mengatakan Rusia akhirnya menyerahkan kapal induk bekas Uni Soviet yang diperbaiki ke negeri itu sekaligus mengakhiri perselisihan panjang yang diakibatkan membengkaknya ongkos dan penundaan pengiriman.

Kapal induk Admiral Gorshkov, kini berusia 30 tahun, akan mengisi posisi kapal induk pertama India INS Vikrant yang pensiun pada 1997 setelah bertugas sejak 1961.

Menteri Pertahanan India AK Antony kepada parlemen mengatakan akhir 2013 menjadi jadwal kedatangan kapal induk dengan bobot mati 44.570 ton itu yang oleh India akan dinamai INS Vikramaditya itu.

Saat ini, Angkatan Laut India hanya memiliki satu kapal induk yaitu INS Viraat, yang juga tak lama lagi akan pensiun. India juga sedang berencana membangun sendiri kapal induknya.

Rusia -saat masih menjadi bagian Uni Soviet- merupakan sekutu lama India. Rusia memasok 70 persen persenjataan angkatan bersenjata India. Namun, berbagai keterlambatan dan perselisihan komersial membuat New Delhi beralih ke produsen senjata lain seperti Israel, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.

Seharusnya, kapal induk Vikramaditya ini sudah diterima India pada Agustus 2008. Pada saat kesepakatan ditandatangani kapal itu dihargai 978,4 juta dollar AS. Namun harga itu berubah menjadi 2,3 miliar dollar AS saat dikirim pada 2012.

"Total harga kapal tetap 2,3 miliar dollar AS saat pengiriman di kuartal terakhir 2013," kata Antony.

Untuk bisa beroperasi di AL India, kapal induk ini memerlukan banyak perbaikan seperti turbin baru, sistem kabel sepanjang 2.500 km dan penguatan dek pendaratan pesawat terbang.

Di bawah kontrak kerja, galangan kapal Rusia, Sevmash, melengkapi kapal ini dengan persenjataan modern, 16 jet tempur MiG-29 dan satu skuadron helikopter anti-kapal selam.

Sevmash bersikukuh melonjaknya harga kapal karena India banyak meminta tambahan fitur yang tak terdapat dalam kontrak awal.

Pada Desember tahun lalu, Rusia juga menyerahkan kapal selam bertenaga nuklir Nerpa kepada AL India setelah mengalami penundaan selama dua tahun